"Memahami Kontras Desain: Lambang IKN Nusantara vs. Garuda Pancasila"





 Lambang atau logo gedung Ibu Kota Negara (IKN) yang baru di Indonesia, khususnya di IKN Nusantara, telah mendapatkan berbagai kritik sejak pengumuman desainnya. Beberapa kritik yang sering muncul meliputi:

  1. Desain dan Estetika: Beberapa kritik ditujukan pada aspek estetika dari lambang atau logo. Ada yang merasa bahwa desainnya kurang mewakili identitas Indonesia atau tidak cukup mengesankan dalam hal visual.

  2. Kesesuaian dengan Identitas Lokal: Kritik juga muncul mengenai seberapa baik desain lambang tersebut mencerminkan budaya dan identitas lokal dari wilayah yang menjadi lokasi IKN. Ada harapan agar lambang tersebut bisa lebih mencerminkan kekayaan budaya Nusantara.

  3. Fungsionalitas dan Simbolisme: Beberapa kritik juga menyoroti aspek simbolis dan fungsional dari desain. Misalnya, apakah lambang tersebut cukup jelas dalam menyampaikan pesan atau tujuan dari pembangunan IKN dan apakah simbol-simbol yang digunakan relevan.

  4. Keterlibatan Publik: Ada juga kritik mengenai kurangnya keterlibatan publik dalam proses desain lambang tersebut. Beberapa pihak merasa bahwa masukan dari masyarakat seharusnya lebih dipertimbangkan.

  5. Kualitas Eksekusi: Beberapa orang juga mengkritik kualitas eksekusi dari desain lambang, apakah itu berkaitan dengan penerapan warna, detail, atau integrasi dengan elemen-elemen lain dalam proyek IKN.

Apakah Benar Logo IKN dan Garuda Tidak Mirip ?

 Memang benar bahwa desain lambang Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan lambang Garuda Pancasila, sebagai lambang negara Indonesia, memiliki perbedaan yang signifikan. Beberapa alasan mengapa keduanya mungkin tidak mirip antara lain:

  1. Fungsi dan Tujuan: Garuda Pancasila adalah lambang negara Indonesia yang memiliki fungsi simbolis dan representatif sebagai identitas nasional, sedangkan lambang atau logo IKN dirancang untuk mewakili sebuah proyek pembangunan infrastruktur dan sebagai simbol dari ibu kota yang baru.

  2. Desain dan Estetika: Garuda Pancasila dirancang dengan elemen-elemen yang memuat simbol-simbol kebangsaan dan filosofis seperti burung Garuda dengan perisai yang menggambarkan berbagai elemen dari Pancasila. Di sisi lain, desain lambang IKN cenderung menekankan aspek modernitas, keberlanjutan, dan visi masa depan dari ibu kota baru.

  3. Konteks dan Inspirasi: Garuda Pancasila terinspirasi oleh mitologi dan sejarah Indonesia serta memiliki desain yang kaya dengan simbolisme sejarah dan kultural. Sementara itu, lambang IKN mungkin terinspirasi oleh prinsip-prinsip desain kontemporer dan visi arsitektur modern.

  4. Identitas Visual: Garuda Pancasila adalah lambang yang kuat dan ikonik dengan identitas visual yang mendalam dan telah diterima sebagai simbol negara sejak lama. Lambang IKN, sebagai desain baru, mungkin memiliki gaya yang berbeda untuk menonjolkan inovasi dan karakteristik ibu kota baru yang futuristik.

  5. Keterhubungan dengan Proyek: Lambang IKN dirancang untuk mencerminkan visi dan karakteristik khusus dari ibu kota baru, termasuk aspek keberlanjutan dan teknologi. Ini mungkin mengarah pada desain yang berbeda dari lambang negara yang lebih tradisional.

  6. Tujuan Komunikasi: Garuda Pancasila memiliki tujuan untuk menyampaikan nilai-nilai kebangsaan dan ideologi Pancasila sebagai dasar negara. Sebaliknya, lambang IKN dirancang untuk mempromosikan citra modern dan inovatif dari ibu kota baru, mencerminkan ambisi pembangunan yang berkelanjutan dan modern.

  7. Proses Desain: Desain Garuda Pancasila adalah hasil dari proses historis yang melibatkan berbagai pertimbangan filosofis dan budaya sejak proklamasi kemerdekaan Indonesia. Sebaliknya, desain lambang IKN kemungkinan melibatkan proses desain yang lebih kontemporer dengan mempertimbangkan aspek estetika modern dan kebutuhan fungsional proyek.

  8. Pengaruh Arsitektur: Lambang IKN sering kali diintegrasikan dengan elemen arsitektur dari proyek ibu kota baru, yang mungkin termasuk bentuk geometris atau simbolik yang mencerminkan struktur fisik atau visi arsitektur ibu kota. Ini bisa berbeda jauh dari gaya klasik yang ada di Garuda Pancasila, yang lebih berfokus pada simbolisme tradisional.

  9. Inovasi dan Modernitas: Salah satu tujuan utama dari desain lambang IKN adalah untuk mencerminkan inovasi dan modernitas dari ibu kota baru. Oleh karena itu, desain mungkin lebih berfokus pada elemen-elemen yang mencerminkan teknologi terbaru, keberlanjutan, dan konsep kota masa depan, yang berbeda dari desain lambang negara yang lebih klasik dan tradisional.

  10. Reaksi Publik dan Identitas Baru: Perbedaan desain ini juga mungkin mencerminkan upaya untuk menciptakan identitas baru yang berbeda dari simbol lama, dalam hal ini, Garuda Pancasila. IKN adalah proyek besar yang melibatkan pembentukan identitas baru, sehingga desain lambangnya mungkin dimaksudkan untuk memberikan kesan yang segar dan berbeda.

  11. Cultural Integration: Garuda Pancasila memuat elemen-elemen yang sudah terintegrasi dalam budaya dan sejarah Indonesia, sedangkan lambang IKN mungkin mencoba memasukkan elemen-elemen lokal atau spesifik dari daerah Kalimantan Timur, tempat IKN berada, untuk lebih mendekatkan proyek dengan konteks lokal.

  12. Evaluasi dan Kritik: Ketika lambang IKN diperkenalkan, ada kesempatan untuk mendapatkan masukan dan kritik dari masyarakat serta para ahli. Proses ini dapat mempengaruhi bagaimana lambang tersebut disempurnakan atau direvisi untuk lebih memenuhi harapan publik dan sesuai dengan identitas yang diinginkan.

Perbedaan antara desain lambang IKN dan Garuda Pancasila adalah contoh dari bagaimana simbol dapat bervariasi dalam tujuan dan implementasi, tergantung pada konteks, waktu, dan kebutuhan spesifik dari proyek atau entitas yang diwakilinya.


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »