Sebagai negara bekas jajahan Belanda, Indonesia memang diwariskan beberapa peninggalan bersejarah yang masih digunakan hingga saat ini. Termauk nama-nama kota dan plat nomor kendaraan di daerah tersebut.
Salah satu buktinya bisa ditilik dari unggahan foto milik akun Twitter @almascatie. Dalam foto tersebut, terlihat secarik kertas kuno yang berisikan nama-nama kota lengkap dengan plat kendaraan.
Pada bagian atasnya tertulis kalimat, "Letter Auto Dari Nederlandsch Oosch-Indie". Sementara di bagian bawahnya, terdapat 39 nama kota dan kabupaten yang masih menggunakan ejaan kuno Belanda.Salah satu peninggalan Belanda yg sangat bermanfaat bagi orang Indonesia, sampe saat ini. Mulai dari Bantam (Batam), Batavia (Jakarta), Bandoeng (Bandung), Buitenzorg (Bogor), Cheribon (Cirebon), Jocjakarta (Yogyakarta), Soerakarta (Solo), Borneo (Kalimantan), Celebes (Sulawesi), hingga Amboina (Ambon). Di sisi kanan nama kota tersebut juga dilmpirkan kode plat mobil untuk masing-masing daerah. Hampir semuanya masih digunakan oleh pemerintah hingga saat ini, misalnya Jakarta dengan kode plat B, Bandung plat D, Yogyakarta plat AB, hingga Sulawesi Selatan yang berplat DD.
Semuanya tertulis dengan ejaan lama yang sukses menarik perhatian netizen. Bahkan, beberapa nama kota sempat menjadi bahan diskusi sejumlah netizen yang mengaku penasaran dengan arti dan alasan di balik pemilihan nama kota tersebut.
Sang pengunggah foto pun tak mau kalah. Ia membuka forum diskusi terkait absennya huruf C pada daftar plat mobil di kota-kota besar Indonesia.
.
"Kenapa ndak ada plat nomor C? Ejaan lama C itu TJ. Jd ga masuk sih. G ada abjadnya," tanya @almascatie.
Namun menurut penjelasan akun @saelowed, ternyata tidak hanya huruf C yang tidak digunakan pada pembagian daerah atau blok di era kolonial Belanda. "Bukan cuma itu. Emang huruf huruf di bawah ini bukan blok residen jawa di bawah kekuasaan Thomas Raffles.