Karena toko mereka cuma display, alias usaha yang terlihat tidak menggambarkan saldo rekening mereka.
Lihat betapa kecilnya toko yg saya lingkar diatas, tidak ada apa2 nya dibanding gerai Indomaret. Dan kesehariannya toko ini memang sepi pembeli. Tapi jangan ditanya seberapa gemuk saldo rekeningnya, saya juga tidak tahu pasti. Yg saya tahu pasti, setiap hari paling tidak mobil petugas dari 5 bank datang untuk berkunjung.
Atau ini:
Toko kecil, kumuh, dengan mobil butut nya. Bahkan orang sekitar pun tidak akan bisa mengira seberapa gendut rekening nya, kecuali Anda petugas bank dimana mereka menyimpan semua pundi2 rejeki hasil keringat mereka.
Coba saya perbesar dan perlihatkan gudang kecil tempat mereka menyimpan stok barang dagangan:
Atau hotel kecil di kota kecil milik almarhumah tante saya, yg keseharian nya suka pake daster dan berpakaian sederhana. Hotel boleh kecil, tapi hobinya beli Gumuk (gunung kecil) dan lahan. Tanahnya tersebar ratusan hektar diseluruh ruas jalan provinsi.
FINANCIAL FREEDOM.!
Saya anggap mereka sudah mencapai financial freedom, yg mana uang yg mereka hasilkan jauh melampaui kebutuhan atau bahkan impian mereka.
Saya yg sebagai eks pelaku pasar keuangan tentunya sudah tidak asing dengan karakter mereka.
Yg rumahnya gedong, megah, dengan mobil2 mewah berderet2 digarasi, outfit nya wah, transaksi mereka di pasar keuangan hanya kisaran ratusan juta sampai m.
Tapi yg pakaiannya sederhana, sandal butut atau sepatu hampir hancur, etalase kaca nya kusam bahkan yg kaca rumah nya pada pecah, jangan heran kalau transaksi mereka puluhan m sampai ratusan m di pasar keuangan dan saham. Dan kalau transaksi di pasar keuangan dan saham saja sebegitu besarnya (uang siap hilang), maka bisa diasumsikan sendiri seberapa total kekayaan mereka.
*notes: toko di gambar pertama, bahkan kamera smartphone saya tidak mampu mengambil gambar gudangnya dalam 1x shot :D